Peran pragmatik play dalam pengembangan anak memegang peranan yang sangat penting. Pragmatik play merupakan jenis bermain yang melibatkan tindakan nyata dan praktis, seperti bermain memasak, berkebun, atau bermain peran. Aktivitas ini tidak hanya memberikan kesenangan bagi anak, tetapi juga membantu dalam pengembangan berbagai keterampilan yang penting bagi perkembangan mereka.
Menurut ahli perkembangan anak, Dr. Jean Piaget, bermain merupakan cara anak untuk belajar dan bereksplorasi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam bukunya yang berjudul “Play, Dreams and Imitation in Childhood”, Piaget menyatakan bahwa bermain adalah cara anak untuk mengasah keterampilan motorik, kognitif, sosial, dan emosional mereka. Oleh karena itu, peran pragmatik play dalam pengembangan anak tidak boleh dianggap remeh.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dr. Karen Hutchison dari University of Alberta juga menunjukkan bahwa anak-anak yang terlibat dalam aktivitas pragmatik play memiliki kemampuan berpikir kritis yang lebih baik daripada anak-anak yang tidak terlibat dalam jenis bermain tersebut. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya peran pragmatik play dalam pengembangan kognitif anak.
Selain itu, bermain secara pragmatik juga dapat membantu anak mengembangkan keterampilan sosial mereka. Dalam buku “The Power of Play: Learning What Comes Naturally” karya Dr. David Elkind, beliau menyatakan bahwa bermain secara pragmatik memungkinkan anak untuk belajar bekerja sama, berkomunikasi, dan memahami peran masing-masing dalam sebuah kelompok.
Dengan demikian, sebagai orangtua dan pendidik, kita perlu memberikan dukungan dan fasilitas yang cukup bagi anak-anak untuk bermain secara pragmatik. Berikan mereka kesempatan untuk bermain memasak, berkebun, atau bermain peran sehingga mereka dapat mengembangkan keterampilan-keterampilan yang penting bagi perkembangan mereka. Ingatlah, peran pragmatik play dalam pengembangan anak tidak hanya sekedar bermain, tetapi juga proses belajar yang menyenangkan bagi mereka.